Reflection EYE
Sunday 10 February 2013
Thursday 24 January 2013
A Journey: “To Complete”
Tikus had a great time last weekend talking to a friend when
she “sparks” out a point where she’s wanted to find a partner for this upcoming
Valentine. She told Tikus on what she wants to do, how to do it and even ask
for and advice. But her last statement makes me laugh when she said, “I’m look
desperate, right?” And you know the best part, both of us laugh at that
statement after that. Doesn’t want to make the desperate statement to look more
desperate by laughing at it, Tikus advice to her was “To Complete”. It’s not a
desperate move that she’s making right now but a journey “To Complete”, knowing
that she was ready enough.
In Desperate Or To Complete…
In Desperate Or To Complete…
Let Tikus throw you this question; how many of you, in life
making decision based on “In Desperate” or “To Complete”? What are every reason
you looking at in order to make decision in life. “In Desperate” meaning to say
that you want everything in hurry while at the same time to fulfil the law of “as
long as I’m done”. But “To Complete” is where you taking and analyse even the
smallest step you take in order to fulfil the law of “I do care for final
result”. Tikus would not argue about effort because both require. Yes! Time
also become the main character here because most of our decision influence by
it whether the law of “I’m done” or the law of “I care for final result”.
Relax And Sit Down…
Let Tikus bring back the question, “what are every reason
you looking at in order to make decision in life?” A simple question but yet
require much understanding from you. Why not relax and sit down, grab a cup of
coffee and have a moment of silent maybe 1 or 2 hour just to reflect everything
in your life especially when it comes to making decision. Not every decision in
your life has to go through “In Desperate” path and same goes to “To Complete”
path. Like Tikus friend just now, if she is really in that “In Desperate” path,
Tikus friend would already have her partner next day. But good she’s taking “To
Complete” path. So to anyone who read this, don’t rush in making decision
especially when it involves your life. Like wise said “see the root of the tree
then you know the fruit it will grow”. Beside, don’t you think that your
journey will be colourful if you take different path at a certain time?
P/S: To Tikus friend, “how’s your to complete journey been
doing?”
Saturday 19 January 2013
Arrogant!!
Simple word that Tikus can give or labelled to certain
leaders in our country, Arrogant! Why?? For one reason and only one reason that
is looking down on People’s Power, ‘The Voter’. It’s another Wild Awakening in
Malaysia among Malaysian who started to realize what is happening around them
after Bersih 3.0 - Sit In Rally. Tikus referring to what’s happening on 12.01.2013
or they called it as HKL 112. It is claimed by organiser that around 100,000
people attend HKL 112 while police claim that around 45,000 people attend.
Whether it is 45,000 or 100,000 it still a massive number of Malaysian who
started to acknowledge what it is mean by People Power or The Voters power. But
another thing that attracts Tikus was the colours that represent each group or
NGO among Human Ocean in HKL 112. BERSIH with their Yellow colour and
HimpunanHijau significant with their name, green. And HKL 112 not only able to
bringing Malaysian people as one but also each group or NGO to be as Malaysian
and sending a message to current government, ENOUGH IS ENOUGH!!
Again, the arrogant…
Stop being arrogant! All the lies being put through media shows that your ‘Arrogant-ness’ is nothing that you started to use or find any resources to channel all the ‘brainwash’ thing among Malaysian and also putting all the lies. Tikus advice for any of the current leaders now, to start thinking on how to regain back confident among Malaysian because all Malaysian started to realize and its fully aware what’s happening around them. STOP BEING ARROGANT!!
P/S: It’s too late to apologize.
Again, the arrogant…
But as Tikus expected, there are leaders in our country
still with their attitude of ‘Arrogant-ness’. Tikus not quite sure whether that
word ‘Arrogant-ness’ even exist or not but what Tikus sure is that this word
are the one that best described this certain leader. Hey! Tikus also in dilemma
on how to best describe this leader that already arrogant still want to be
arrogant some more. This leaders in our country says that “HKL 112 is not an
indicator that current government will lose and they still can win”, “…not
represent the majority voice of Malaysian”, “…we are not afraid of them” and
there is other comment also made by leaders in our country “…most who attend
the HKL 112 are party members”. Bullshit! Whoever they are, they still
Malaysian and don’t be so arrogant. Even Malaysian nowadays knows how to make
judgement on which resources can be trusted. But when Arrogant+Hypocrite exist,
the only word can came from the mouth is “Thank You” by saying that current
government has gone through some exchange and fair enough.
Wise Advice…Stop being arrogant! All the lies being put through media shows that your ‘Arrogant-ness’ is nothing that you started to use or find any resources to channel all the ‘brainwash’ thing among Malaysian and also putting all the lies. Tikus advice for any of the current leaders now, to start thinking on how to regain back confident among Malaysian because all Malaysian started to realize and its fully aware what’s happening around them. STOP BEING ARROGANT!!
P/S: It’s too late to apologize.
Sunday 30 December 2012
Coffee Break:Mengimbas Kembali
Tanpa kita sedari tahun 2012 semakin hamper tiba ke
penghujungnya dan tinggal beberapa hari sahaja lagi 2013 akan mengetuk pintu
kehidupan kita. Soalan yang seharusnya diajukan sebelum berakhirnya tahun 2012;
‘Bagaimanakah tahun 2012 anda?’. Mungkin ada diantara kita melalui pengalaman
yang sukar dalam tahun 2012 dan tidak lupa juga kenangan yang indah. Tahun 2012
juga menjadi tahun yang terpenting bagi kaum Mayan yang mengatakan dunia akan
berakhir. Namun apapun ramalan mereka ianya adalah sebahagian daripada adat dan
kepercayaan yang telah diamalkan sejak dari zaman nenek moyang mereka. Bagi mereka
ianya menandakan berakhirnya kalendar tahun mereka dan kita tidak seharusnya
memperlekehkan apa yang mereka percaya. Sebaliknya kita seharusnya bersyukur
kerana sehingga saat ini kita masih bernafas dan berpijak di bumi yang nyata.
2012:Warna…
Tahun 2012 juga penuh dengan peristiwa yang penting tidak
kira ianya memberi kesan kepada kehidupan kita. Setiap dari peristiwa yang berlaku
dalam tahun 2012 sedikit sebanyak mengubah kehidupan manusia di dunia pada masa
akan datang. Mungkin sesetengah peristiwa itu menjadi kayu pengukur bagi kita
meneruskan kehidupan ini. Bagi Tikus banyak pengalaman yang telah dilalui dan
tidak kurang juga pengetahuan yang baru dipelajari. Melalui perjalanan yang
jauh beribu batu mengajar Tikus tentang erti kesabaran dan melihat kehidupan
manusia di dunia luar dari konteks penglihatan Tikus. Setiap tahun juga Tikus
akan mengambil masa sendiri untuk mengimbas kembali apa yang telah Tikus lalui
sepanjang 2012. Ianya membantu Tikus untuk melihat apa yang telah terlaksana
dan yang belum terlaksana.
Anda…
Bagaimana pula dengan anda? Sudahkan anda mengambil masa
untuk mengimbas kembali tahun 2012 anda? Harus diingat bahawa tujuan kita mengimbas
kembali adalah untuk mempelajari sesuatu dan bukannya untuk menyesal serta menyalahkan
diri sendiri. Mungkin ada diantara matlamat kita pada tahun 2012 belum lagi
tercapai dan inilah masanya kita melihat kembali senarai kita. Yang manakah
seharusnya kita bawa ke tahun 2013 dan menjadi keutamaan bagi kita?
P/S: Selamat Tahun Baru 2013
Sunday 9 December 2012
"Label Saya"
Udara yang segar ditambah pula dengan kedinginan embun pagi membuatkan
Tikus terfikir adakah generasi akan datang berpeluang menikmati suasana pagi
yang indah ini. Mudah bagi kita untuk mendapatkan suasana yang seindah ini jika
kita tahu menghargainya. Dan ketika mendapat idea ini, Tikus baru saja kembali
dari kem bersama rakan-rakan disebuah Pekan yang mengambil masa 1 jam setengah
perjalanan dari kawasan tempat Tikus tinggal. Hujung minggu yang penuh dengan
ketenangan dan berpeluang merasakan bagaimana tinggal ‘Farm House’. Sememangnya
pengalaman yang indah.
Namun apa yang menarik perhatian Tikus selama disana adalah perbualan dengan seorang rakan. Melalui perbualan tersebut Tikus dapat membuat konklusi bahawa kita sememangnya mudah untuk “melabel” seseorang berdasarkan orang disekeliling mereka. Perbualan Tikus dengan seorang rakan berkisar tentang bagimana dia telah “dilabel” tanpa orang lain bertanya atau menyelidiki tentang kebenarannya. Rakan tersebut melontarkan persoalan mengapa kita mudsh untuk melabel tanpa terlebih dahulu bertanya kepada tuan punya badan yang akhirnya membuatkan tuan punya badan sedih. Mudah juga bagi kita “melabel” seseorang dengan sesuatu yang negatif.
Adakah kita dilahirkan untuk “melabel”? Seorang doktor sentiasa keluar makan bersama sekumpulan peguam, tidak bermakna dia adalah seorang peguam. Seorang lelaki berkawan rapat dengan seorang wanita, tidak bermakna mereka bercinta. Segelintir orang awam yang menimbulkan kekacauan semasa demonstrasi, tidak bermakna semua pendemonstrasi adalah perosak keamanan. Mungkin kerana pengaruh dari rakan atau apa yang kita dengar di ‘halaman’ rumah sendiri yang menjurus kepada kita menjadi “pelabel”. Kita tidak seharusnya “melabel” seseorang itu berdasarkan apa yang kita lihat ataupun dengar. Seharusnya kita mengambil iniatif untuk menyiasat atau mengambil jalan yang lebih mudah iaitu bertanya kepada tuan punya badan sendiri. Seperti kata pepatah inggeris “don’t judge the book by its cover".
When you judge another, you do not define them, you define
yourself. (Wayne Dyer)
Namun apa yang menarik perhatian Tikus selama disana adalah perbualan dengan seorang rakan. Melalui perbualan tersebut Tikus dapat membuat konklusi bahawa kita sememangnya mudah untuk “melabel” seseorang berdasarkan orang disekeliling mereka. Perbualan Tikus dengan seorang rakan berkisar tentang bagimana dia telah “dilabel” tanpa orang lain bertanya atau menyelidiki tentang kebenarannya. Rakan tersebut melontarkan persoalan mengapa kita mudsh untuk melabel tanpa terlebih dahulu bertanya kepada tuan punya badan yang akhirnya membuatkan tuan punya badan sedih. Mudah juga bagi kita “melabel” seseorang dengan sesuatu yang negatif.
Adakah kita dilahirkan untuk “melabel”? Seorang doktor sentiasa keluar makan bersama sekumpulan peguam, tidak bermakna dia adalah seorang peguam. Seorang lelaki berkawan rapat dengan seorang wanita, tidak bermakna mereka bercinta. Segelintir orang awam yang menimbulkan kekacauan semasa demonstrasi, tidak bermakna semua pendemonstrasi adalah perosak keamanan. Mungkin kerana pengaruh dari rakan atau apa yang kita dengar di ‘halaman’ rumah sendiri yang menjurus kepada kita menjadi “pelabel”. Kita tidak seharusnya “melabel” seseorang itu berdasarkan apa yang kita lihat ataupun dengar. Seharusnya kita mengambil iniatif untuk menyiasat atau mengambil jalan yang lebih mudah iaitu bertanya kepada tuan punya badan sendiri. Seperti kata pepatah inggeris “don’t judge the book by its cover".
Sunday 2 December 2012
To Freedom Fighter
Jangan salah anggap dengan topik Tikus untuk kali ini;maksud
Tikus ia tiada kaitan dengan saranan untuk berperang memperjuangkan kebebasan
kerana Negara kita sememangnya telah bebas dari penjajah. Kebebasan dan
perjuangan orang terdahulu janganlah kita lupakan. Mereka adalah ‘Freedom
Fighter’ terdahulu yang sememangnya menjadi pencetus kepada kemerdekaan Negara
kita. Masih ingatkah lagi kita Tunku Abdul Rahman, salah seorang dari antara
mereka yang memperjuangkan kemerdekaan Negara kita. Dan masih ingatkah kita,
tarikh kemerdekaan dan pembentukan Negara kita Malaysia? Tapi apa yang ingin
Tikus kemukakan disini terutamanya pada era moden adalah apakah erti kebebasan
dan siapakah ‘Freedom Fighter’ pada era ini?
Demokrasi-Demonstrasi
Demokrasikah Negara kita merupakan persoalan yang sering bermain di minda Tikus. Walaupun Negara kita mengamalkan sistem demokrasi namun pernahkah kita membuka pandangan dan fikiran kita dengan lebih meluas lagi? Sejauh manakah demokrasi Negara kita sehingga menjurus kepada Demonstrasi. Media yang hanya menyampaikan informasi sebelah pihak, demokrasikah Negara kita? Undang-undang digubal supaya golongan tertentu boleh mengekang atau mengawal pergerakan kita, demokrasikah Negara kita? Perlanggaran Hak Asasi Manusia oleh figura politik, demokrasikah Negara kita? Bila rakyat ‘Duduk dan Bantah’, ‘Berjalan dari Kuantan ke Dataran’ kerana hanya ingin menyatakan pandangan dan suara hati sebahagian rakyat yang terasa dikhianati, mereka dikatakan seabagi pengkhianat Negara yang tidak mengenal erti bersyukur. Demokrasikah? Demonstrasi seharusnya menjadi pengukur kepada sesebuah kerajaan bahawa Demokrasi itu gagal sepenuhnya. Demonstrasi bukan bertujuan menimbulkan kekacauan namun ingin menyampaikan suatu mesej yang selama ini diabaikan kerajaan; ‘CUKUP SUDAH, DIMANA DEMOKRASI’.
Tikus teringatkan akan lirik lagu yang berbunyi ‘we would keep all our promises, be us against the world’. YA! Sesuai dengan lirik lagu ini yang Tikus menyatakan bahawa jangan takut untuk menbuat keputusan yang wajar kerana sebahagian rakyat Malaysia ada bersama kita. Seperti lirik lagu tersebut ‘be us against the world’, seperri itu jugalah kita supaya melawan arus dan terus berjuang untuk mencapai demokarsi dan Negara yang kita inginkan. Demokrasi itu bukan sesuatu yang kekal indah namun haruslah diperhalusi selalu. Demokrasi bukan sekadar PERKATAAN NAMUN PERBUATAN!
Demokrasi-Demonstrasi
Demokrasikah Negara kita merupakan persoalan yang sering bermain di minda Tikus. Walaupun Negara kita mengamalkan sistem demokrasi namun pernahkah kita membuka pandangan dan fikiran kita dengan lebih meluas lagi? Sejauh manakah demokrasi Negara kita sehingga menjurus kepada Demonstrasi. Media yang hanya menyampaikan informasi sebelah pihak, demokrasikah Negara kita? Undang-undang digubal supaya golongan tertentu boleh mengekang atau mengawal pergerakan kita, demokrasikah Negara kita? Perlanggaran Hak Asasi Manusia oleh figura politik, demokrasikah Negara kita? Bila rakyat ‘Duduk dan Bantah’, ‘Berjalan dari Kuantan ke Dataran’ kerana hanya ingin menyatakan pandangan dan suara hati sebahagian rakyat yang terasa dikhianati, mereka dikatakan seabagi pengkhianat Negara yang tidak mengenal erti bersyukur. Demokrasikah? Demonstrasi seharusnya menjadi pengukur kepada sesebuah kerajaan bahawa Demokrasi itu gagal sepenuhnya. Demonstrasi bukan bertujuan menimbulkan kekacauan namun ingin menyampaikan suatu mesej yang selama ini diabaikan kerajaan; ‘CUKUP SUDAH, DIMANA DEMOKRASI’.
Bukan Sekadar Jalanan
Mereka yang sanggup Duduk dan Bantah serta berjalan kaki
dari Kuantan ke Dataran Merdeka meredah hujan dan panas adalah ‘Freedom
Fighter’ pada era moden ini. Sebahagian daripada kita yanga merasakan Demokrasi
dinegara kita semakin tercalar dan disalah guna adalah ‘Freedom Fighter’ pada
era ini. Pelayar laman sosial yang sentiasa mengutarakan pandangan dan kritikan
tentang sistem pemerintahan kita adalah ‘Freedom Fighter’ pada era ini. Namun
Tikus berharap kita bukan sekadar menayangkan kehebatan dan kelantangan kita di
jalanan tapi terjemahkan juga semasa Membuang Undi. Keputusan ditangan kita dan
jangan biarkan perjuangan di jalanan itu sekadar dijalanan. Kita adalah ‘Freedom
Fighter’ pada era ini dan mungkin agak keterlaluan gelaran itu namun kita
jugalah ‘Pejuang Demokrasi’.
Us Against The World
Tikus teringatkan akan lirik lagu yang berbunyi ‘we would keep all our promises, be us against the world’. YA! Sesuai dengan lirik lagu ini yang Tikus menyatakan bahawa jangan takut untuk menbuat keputusan yang wajar kerana sebahagian rakyat Malaysia ada bersama kita. Seperti lirik lagu tersebut ‘be us against the world’, seperri itu jugalah kita supaya melawan arus dan terus berjuang untuk mencapai demokarsi dan Negara yang kita inginkan. Demokrasi itu bukan sesuatu yang kekal indah namun haruslah diperhalusi selalu. Demokrasi bukan sekadar PERKATAAN NAMUN PERBUATAN!
Saturday 24 November 2012
Them - About Love
"Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage"
(Lao Tzu)
"I have found the paradox, that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love"
(Mother Teresa)
"Love is life. And if you miss love, you miss life"
(Leo Buscaglia)
"Love yourself first and everything else falls into line. You really have to love yourself to get anything done in this world"
(Lucille Ball)
"Love does not dominate; it cultivates"
(Johann Wolfgang von Goethe)
"Stand by your man. Give him two arms to cling to and something warm to come to"
(Tammy Wynette)
"Love shall be our token; love be yours and love be mine"
(Christina Rossetti)
"A coward is incapable of exhibiting love; it is the prerogative of the brave"
(Mahatma Gandhi)
Let us smile everyday and show it to everyone as it is appreciation while at the same time can make each person day meaningful.
(Lao Tzu)
"I have found the paradox, that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love"
(Mother Teresa)
"Love is life. And if you miss love, you miss life"
(Leo Buscaglia)
"Love yourself first and everything else falls into line. You really have to love yourself to get anything done in this world"
(Lucille Ball)
"Love does not dominate; it cultivates"
(Johann Wolfgang von Goethe)
"Stand by your man. Give him two arms to cling to and something warm to come to"
(Tammy Wynette)
"Love shall be our token; love be yours and love be mine"
(Christina Rossetti)
"A coward is incapable of exhibiting love; it is the prerogative of the brave"
(Mahatma Gandhi)
Let us smile everyday and show it to everyone as it is appreciation while at the same time can make each person day meaningful.
Subscribe to:
Posts (Atom)